Artkel ini sebenarnya saya buat untuk tugas Bahasa Indonesia, saya posting di sini untuk share sekalian menuh-menuhin blog..hehe
Langsung aja ya....
Buku ini ditulis oleh seorang ilmuwan dari Jepang, dia adalah Dr. Masaru Emoto. Buku ini akan mengungkap kekuatan sejati yang terdapat pada Air.
A. Profil Penulis
Dr. Masaru Emoto ini adalah seorang peneliti Jepang yang terkenal dan mendapatkan penghargaan dunia internasional. Dia mendapatkan penghargaan karena usaha penelitiannya yang mengungkap kekuatan sejati yang terkandung dalam air, yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh satu ilmuawan pun. Walaupun Dr. Masaru Emoto ini sudah cukup lama mempelajari air, namun latar belakang pendidikan beliau bukanlah sains. Di Universitas Yokohama, beliau mengambil jurusan Hubungan Amerika dan China, Departement Hubungan Internasional. Jadi latar belakang pendidikan Dr. Masaru Emoto sebenarnya adalah seni bebas.
B. Pembahasan
Awal penelitian ini ketika timbul keinginan Dr. Masaru Emoto untuk mengungkap misteri air. Penelitian ini dilakukan Dr. Masaru Emoto bersama dengan rekan kerjanya, Tn. Kazuya Ishibasi, seorang ahli dalam melakukan observasi dengan mikroskop.
Setelah dua bulan melakukan beberapa percobaan, akhirnya Dr. Masaru Emoto dan Tn. Kazuya Ishibasi berhasil mendapatkan gambar kristal air untuk pertama kalinya di dunia. Gambar kristal air ini didapatkan dengan membekukan air pada suhu -25oC dan menggunakan foto yang berkecepatan tinggi. Akhirnya terbukti bahwa bentuk sempuna air adalah heksagonal ( segi enam ) dengan berbagai hiasan kristal indah yang membentuknya. Air heksagonal ialah air yang sangat penting bagi kesehatan karena efek bentuknya. Air ini berperan sebagai anti oksidan yang mampu mengikat radikal bebas H+ dan OH-. Karena itu jika air seperti ini dikonsumsi, boleh jadi akan muncul reaksi di dalam tubuh, seperti pilek, bersin, batuk, mual, sering buang air kecil maupun air besar. Reaksi seperti ini wajar karena kemungkinan banyaknya racun di dalam tubuh sehingga air heksagonal membersihkannya. Reaksi seperti ini disebut Detox Effect atau Homeostatic.
Lalu setelah mendapatkan gambar kristal air, Dr. Masaru Emoto melakukan percobaan yang sama dengan menggunakan air keran, air alami, dan air mineral. Ternyata dari hasil penelitian, beberapa air keran, air mineral, bahkan air alami tidak membentuk kristal. Hal ini menunjukan bahwa sekarang kualitas air sangat buruk, meskipun ada juga beberapa air yang masih membentuk kristal-kristal yang indah. Seperti air keran di Vancouver di Kanada, Buenos Aires di Argentina, dan Manaus di Brazil.
Hal ini membuat Dr. Masaru Emoto berpikir, bagaimana kalau air yang kualitasnya buruk seperti ini dikonsumsi manusia secara terus-menerus? Tentu akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan pemikiran inilah beliau melakukan percobaan dengan mencoba memberikan informasi terhadap air. Dengan harapan dengan memberikan informasi terhadap air ini, air akan membentuk kristal-kristal yang indah dan membuat kualitas air menjadi bagus.
Untuk membuktikan apakah air dapat membaca informasi yang diberikan kepadanya, Dr. Masaru Emoto memasukan air ke dalam dua gelas. Satu gelas diberi label “ Terimakasih ”, dan gelas satunya diberi label “ Kamu bodoh “. Dengan caranya sendiri air akan membaca informasi yang diberikan. Kemudian kedua sempel air tersebut dibekukan.
Hasilnya benar-benar sesuai harapan beliau. Air yang tadinya tidak membentuk kristal, setelah diberi label “ Terimakasih “ membentuk kristal heksagonal yang sangat indah. Sedangkan air dengan label “ Kamu bodoh ” tidak mampu membentuk kristal.
Dapat disimpulkan bahwa air mampu membaca informasi yang diberikan kepadanya. Di dalam buku ini informasi-informasi ini disebut HADO. HADO adalah energi-energi yang sulit terlihat, energi ini ada yang positif dan negative. Misalnya kata “ Terimakasih “ pada percobaan tadi mengandung HADO positif, sedangkan kata “ Kamu bodoh “ mengandung HADO negative.
Karena percobaan tersebut berhasil, Dr. Masaru Emoto mulai memberikan air dengan berbagai informasi.
Ditengah-tengah percobaan, ada satu gambar kristal air yang sangat menarik perhatian Dr. Masaru, kristal ini sangat indah dan paling indah dari kristal-kristal air lainnya. Kata yang diberikan ke air ini adalah “ Cinta dan Terimakasih “.
Sama halnya dengan air, makanan juga ternyata bisa menangkap hado yang diberikan kepadanya.
Di Jepang ada sebuah keluarga yang terinspirasi untuk melakukan percobaan tentang hado terhadap makanan. Mereka memasukan nasi ke dua buah botol. Setiap hari selama satu bulan, setiap anggota keluarga mengatakan “ Terimakasih “ ke salah satu botol, dan mengatakan “ Kamu bodoh “ ke botol yang lainnya. Setelah satu bulan, nasi yang dikatakan “ Terimakasih “ berhasil membentuk fermentasi dengan bau alcohol yang khas, sedangkan nasi yang dipanggil dengan sebutan “ Kamu bodoh “ menjadi basi dan berwarna hitam.
Lalu ada satu keluarga lagi yang melakukan percobaan yang sama, namun ada perbedaan pada percobaan di keluarga ini. Dengan menambahkan variasi percobaan, yaitu dengan menambah satu botol lagi yang tidak mereka katakan apa pun. Apa yang terjadi dengan botol yang satu ini? Ternyata, nasi yang tidak dikatakan apapun menjadi basi lebih cepat dari pada nasi yang dikatakan “ Kamu bodoh “.
Dari hasil percobaan dari itu, Dr. Masaru Emoto menarik kesimpulan bahwa nampaknya diejek lebih baik dari pada tidak dipedulikan. Dengan memberikan perhatian terhadap benda, berarti kita memberikan energi kepada benda tersebut.
Air dan makanan mampu menerima hado yang diberikan padanya. Bagaimana dengan kita, manusia? Apakah tubuh manusia dapat menerima hado?
Tubuh manusia terdiri dari 70% air, dengan demikian tubuh manusia juga dapat menerima hado, sama seperti air dan makanan. Misalnya saja ketika kita sedang sakit dan ada teman kita yang memberikan kita semangat untuk sembuh. Ketika kita diberi semangat, tubuh kita secara tidak langsung akan menerima itu sebagai hado positif. Tentu saja hado ini akan ikut mempercepat proses penyembuhan. Tidak hanya itu. Selama kita hidup selalu berpikiran positif, ini juga akan menjadi hado yang positif untuk tubuh kita sendiri.
Air bersifat sensitive. Ia akan merespon setiap kata yang kita ucapkan. Apabila kita mengirimkan hado positif dengan mengatakan kata-kata positif, air akan mempersembahkan kristal-kristal yang indah. Doa juga mengeluarkan energi yang mengubah kualitas air. Hal ini dibuktikan oleh Dr. Masaru Emoto yaitu ketika air di danau Biwa, danau terbesar yang ada di Jepang mengalami kekeruhan, beliau mengadakan pembacaan doa untuk membersihkan danau biwa. Dr. Masaru Emoto dibantu seorang pendeta di Jepang. Hasilnya memang benar, doa mengubah kualitas air. Danau Biwa yang tadinya sangat keruh ini, setelah proses pembacaan doa, airnya berubah menjadi bersih dan berkualitas dan tentu saja air ini membentuk kristal heksagonal yang indah.
Hal ini sama seperti pada fenomena-fenomena yang ada di sekitar kita. Banyak orang-orang yang percaya dengan meminta air yang telah dibacakan doa (air hado) oleh kyai-kyai itu mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Kenapa bisa demikian? Para kyai adalah orang-orang yang dikatakn dekat dengan Allah SWT, yang tentu saja mempunyai hado-hado positif yang kuat di dalam setiap doanya. Jadi doa ini mampu menghantarkan hado-hado positif terhadap air yang bisa merubah air yang tadinya biasa saja menjadi air yang mampu menyembuhkan penyakit. Karena hado positif dari doa itu telah membuat kristal air yang sangat berguna untuk menyembuhkan tubuh kita.
Lalu bagaimana dengan kita? Mampukah kita membuat air dengan hado positif kita sendiri?
Dr. Masaru Emoto menyebutkan bahwa kita yang bukan seorang ahli agama pun mampu membuat air hado sendiri. Caranya dengan berbicara dengan air. Jika anda menginginkan sesuatu, katakanlah dengan bentuk past tense, sambil membayangkan tentang apa yang ingin anda raih. Atau dengan cara menuliskan pada selembar kertas doa anda, kemudian tempelkan pada botol yang berisi air, dengan posisi tulisan menghadap ke air sehingga air dapat membacanya. Selain itu, bicaralah terus dengan air, lalu kocoklah botol secata berkala untuk mengaktifkan air agar membentuk gelombang.
Dr. Masaru Emoto menyarankan agar air hado ini diminum sebanyak lima gelas per hari.
Kesimpulannya adalah air dengan bentuk kristal heksagonal ini sangat berguna bagi tubuh kita, yaitu diantaranya adalah menyembuhkan berbagai penyakit pada tubuh kita. Dengan cara memberikan inforamasi-informasi terhadap air inilah air akan mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Karena sesungguhnya air mampu membaca informasi yang kita berikan padanya ataupun informasi yang ada disekitarnya.
Jadi, sebaiknya kita harus menjaga kelestarian air. Karena air sangat berguna bagi kehidupan manusia dan kelangsungan alam semesta ini.